9.15.2010

Perkembangan gelembung renang (swim bladder) pada larva ikan laut

       Gelembung renang atau swim bladder adalah suatu organ pada ikan yang berbentuk kantong berisi gas yang berfungsi membantu ikan dalam mempertahankan keseimbangan posisinya dalam air. Di samping sebagai alat keseimbangan gelembung renang atau swim bladder juga difungsikan sebagai tempat beresonansi untuk menghasilkan atau menerima suara.
   
        Letak gelembung renang atau swim bladder pada ikan adalah antara tulang punggung dan bagian anterior dari saluran pencernaan ikan, dan terlihat seperti gelembung refraksi. Pada larva ikan laut, ukuran swim bladder bisa mencapai 20-30% dari total panjang ikan pada individu dengan ukuran lebih dari 40-50 mm. Ketika swim bladder tidak berfungsi akan terlihat seperti vesikel kecil transparan dengan ukuran tidak lebih dari 3% sampai 5% dari panjang total ikan. Ikan dengan gelembung renang yang tidak berfungsi akan mengalami kesulitan dalam berenang dan cenderung tenggelam sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam mencari makanan. Dalam keadaan tidak sadar (pingsan) ikan dengan gelembung renang yang normal akan mengapung di air sedangkan ikan dengan gelembung renang yang tidak berfungsi atau tidak sempurna akan tenggelam.

     Inflasi awal kantung udara terjadi pada minggu-minggu awal kehidupan larva, Pada larva seabream gilthead ukuran 4-5 mm dan seabass 5,5-6,5 mm. Organ ini dapat diamati dengan transparansi di bawah mikroskop sampai dengan ukuran larva 15 mm. Untuk ukuran yang lebih besar bisa dilihat dengan menggunakan sinar-X.

       Inflasi awal kantung udara dipicu ketika larva menelan udara di permukaan air. Kehadiran film berminyak atau turbulensi berlebihan dalam tangki larva bisa menghambat inflasi dengan mencegah ikan untuk mencapai permukaan. Oleh karena itu dalam pemeliharaan larva ikan laut, penggunaan Skimmers mengambang yang menghapus setiap kotoran dan film permukaan berminyak diyakini akan dapat membantu larva dalam pembentukan gelembung renang atau swim bladder, Di samping itu penggunaan sirkulasi atau gerakan air lembut juga diperlukan untuk mencegah turbulensi berlebihan yang bisa menghambat usaha larva dalam pembentukan gelembung renang atau swim bladder. Tanpa tindakan pencegahan dasar, persentase larva yang tidak berhasil mengembangkan swim bladder-nya dapat mencapai 100%.

Gangguan pada gelembung renang atau tidak berkembangnya swim bladder pada larva ikan memiliki konsekuensi serius pada larva ikan, seperti:
  • Keterlambatan serius dalam pertumbuhan pada larva ikan. Beberapa hasil percobaan menunjukkan bahwa swim bladder yang tidak berkembang pada jenis ikan (seabream gilthead dan seabass), keterlambatan pertumbuhan (kerdil, berat badan rendah) pada larva ikan mencapai 20-30%  pada ukuran larva sekitar 10-15 mm (60 hari) dan populasi larva yang mengalami keterlambatan pertumbuhan mencapai lebih dari 50% pada ikan ukuran 30-50 g;
  • Deformitas tulang punggung (lordosis). Larva yang mengalami gangguan pada gelembung renangnya (gelembung renang atau swim bladder tidak berfungsi) beresiko mengalami gangguan dalam  pertumbuhan tulang belakangnya. Gangguan (cacat) pada pertumbuhan tulang belakang pada ikan yang tidak memiliki gelembung renang (gelembung renang tidak berfungsi)  muncul pada ukuran sekitar 20 mm pada larva ikan.
Lihat tulisan lain yang lebih menarik di peta situs/daftar isi blog perikanan budidaya

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi komentar, kritik atau saran pada form komentar yang disediakan.