7.17.2014

Inovasi Teknologi Perikanan

Definisi inovasi teknologi perikanan

 Inovasi adalah suatu ide, perilaku, produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat.

Teknologi adalah kumpulan berbagai kemungkinan produksi, teknik, metode dan proses yang dapat merubah sumber daya menjadi sesuatu yang lebih baik, efisien dan efektif, guna memenuhi kebutuhan manusia.

Jadi Inovasi teknologi perikanan dapat didefenisikan sebagai kegiatan manusia yang timbul dari sesuatu ide dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui dapat mendorong terjadinya perubahan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan.

Tujuan inovasi teknologi perikanan adalah agar dapat mengembangkan usaha perikanan menjadi lebih efektif, efisien, ekonomis, berdaya saing tinggi, ramah lingkungan dan menghargai kearifan tradisi/budaya lokal.

Strategi yang dilakukan dalam pengembangan teknologi perikanan adalah dengan melakukan hal-hal berikut :
  • Penelitian dan pengembangan yang dilakukan dengan menyempurnakan teknologi yang telah ada untuk menghasilkan teknologi baru sesuai sumberdaya dan kemampuan setempat.
  • Penelitian dan pengembangan untuk memilih, merencanakan, menerapkan dan menyempurnakan teknologi impor.
  • Penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi yang super efisien,
  • Inovasi teknologi yang mengarah pada eksplorasi jenis-jenis komoditas ekonomis/unggulan yang potensial (resources based strategy) serta penerapan pengelolaan usaha yang makin efisien dan menekan risiko.
  • Inovasi teknologi kembali ke masa depan (back to the future)yaitu mempelajari/menganalisa kesalahan-kesalahan/kekurangan-kekurangan yang telah kita lakukan di masa lalu (back) untuk dijadikan panduan perbaikan di masa datang (to the future).
  • Inovasi teknologi ramah lingkungan yaitu teknologi yang tidak mencemari lingkungan dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup, disebut juga teknologi yang bersahabat dengan lingkungan. 
  • Inovasi teknologi yang efektif, efisien, ekonomis, biaya rendah (low cost technology) mampu dan berdaya saing tinggi di pasar global.

7.16.2014

Budidaya Rumput Laut



Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya unggulan di Indonesia. Rumput laut yang telah menjadi komoditas budidaya ada 2 jenis, yaitu Gracilaria spp dan Eucheuma spp. Dalam upaya meningkatkan kontribusi rumput laut terhadap pembangunan nasional maka pemerintah menetapkan strategi sebagai berikut :

1. Pengembangan secara bertahap di daerah potensial

2. Penyediaan bibit yang cukup dan berkualitas

3. Pembinaan yang intensif

4. Pendekatan sistem bisnis perikanan

Budidaya rumput laut merupakan salah satu budidaya perikanan yang diharapkan sebagai andalan dan memberi kontribusi yang besar bagi peningkatan produksi bidang perikanan Indonesia. Selama ini metode yang digunakan untuk budidaya rumput laut ada 3 macam, yaitu:
 
1. Metode lepas dasar dengan menggunakan patok-patok kayu

2. Metode rakit dengan menggunakan kerangka bambu

3. Metode tali rentang dengan menggunakan tali dan pelampung

Untuk budidaya dengan metode tali dan pelampung, dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana yaitu dengan menggunakan botol air mineral bekas ukuran 600 dan 1500 ml. Penggunaan botol bekas ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :

1. Murah dan mudah didapat

2. Memanfaatkan limbah

3. Aman, tidak ada yang mencuri, karena harganya murah

Dalam teknik budidaya rumput laut, yang harus diperhatikan adalah tempat rumput laut mengapung tidak boleh tepat di permukaan air, melainkan harus berada pada kedalaman 10 – 15 cm di bawah permukaan air. Hal lain yang perlu mendapat perhatian selama masa pemeliharaan rumput laut adalah menjaga kebersihan rumput laut dari lumpur dan kotoran.

Salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan budidaya rumput laut adalah pemilihan lokasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi budidaya rumput laut adalah faktor resiko, faktor pencapaian dan faktor ekologis. Pemilihan lokasi budidaya tersebut harus dilakukan secara tepat dengan mempertimbangkan karakter laut yang akan digunakan sebagai lokasi budidaya. Misalnya saja lokasi di sekitar pelabuhan tentunya tidak bias digunakan sebagai lokasi budidaya karena akan menggangu dan terganggu oleh aktifitas pelabuhan

Dalam budidaya rumput laut, kegiatan pemeliharaan yang dilakukan selama pertumbuhan rumput laut yaitu membersihkan lmpur dan kotoran yang melekat pada rumput laut, menyulam tanaman yang rusak atau lepas dari ikatan, mengganti tali, dan pelampung yang rusak, serta menjaga tanaman dari serangan predator, seperi ikan dan penyu. 


Lihat Daftar Isi/Peta Situs
  

7.15.2014

Plankton

Kata plankton pertama kali digunakan oleh Hensen pada tahun 1887. Dalam bidang perikanan, yang dimaksud plankton adalah jasad-jasad renik yang melayang dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit, dan selalu mengikuti arus

Banyak jenis hewan yang menghabiskan sebagian daur hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tahap larva. Plankton kelompok ini disebut meroplankton karena setelah tahap dewasa berubah menjadi bentos atau berenang bebas sebagai nekton. Plankton yang sepanjang hidupnya tetap sebagai plankton disebut kelompok Holoplankton.
  
Plankton dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: 

 
1. Fitoplankton (plankton nabati)


Fitoplankton adalah golongan plankton yang masuk dalam kelompok tumbuhan. Fitoplankton mempunyai klorofil (zat hijau daun) di dalam tubuhnya. 

Karakteristik Fitoplankton, antara lain :
  • Membentuk sejumlah besar biomassa di laut tetapi yang termasuk fitoplankton hanya terdiri dari beberapa filum saja.
  • Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik yaitu termasuk filum Chrysophyta (alga kuning-hijau) meliputi diatom dan kokolitofor
  • Terdapat beberapa jenis alga biru-hijau (Cyanophita), alga coklat (Phaeophyta) dan Dinoflagellata (Pyrophyta). 
 
2. Zooplankton 


Zooplankton adalah plankton yang termasuk dalam kelompok hewan atau binatang. Zooplankton tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) di dalam tubuhnya. Sebagaimana hewan-hewan lain, zooplankton juga tidak dapat melakukan fotosintesis atau membuat makanannya sendiri. 

Karakteristik Zooplankton, antara lain :

  • Jumlah jenis dan kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan fitoplankton.
  • Ukuran sangat beragam, dari yang sangat renik sampai yang berdiameter lebih dari 1 cm.
  • Sebagian hidup sebagai meroplankton dan sebagian hidupnya dalam bentuk plankton. 

Plankton, jika dikelompokan berdasarkan ukuran, adalah sebagai berikut: 

  1. Makroplankton, ukurannya 200-2000 mikron
  2. Mikroplankton, ukurannya 20-200 mikron
  3. Nanoplankton, ukurannya 2-20 mikron
  4. Ultra nannoplankton, ukurannya kurang dari 2 mikron.

Pada perairan bebas terkadang terjadi blooming plankton yang dapat berakibat kurang baik bagi organisme perairan. Beberapa jenis plankton ada yang bersifat toxic dan jika terdapat dalam kepadatan tinggi dapat menyebabkan kematian ikan. Kondisi ini disebut juga sebagai red tide atau Harmful algal blooms (HABs).

Blooming plankton juga dapat mengakibatkan turunnya kadar oksigen terlarut (DO) dalam perairan hingga ke batas konsentrasi yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan. 

Selain itu blooming plankton juga dapat mengakibatkan kerusakan insang pada ikan.

Lihat Peta Situs/Daftar Isi untuk melihat tulisan - tulisan lainnya