Tentang Ikan, Cara Budidaya Ikan, dan segala hal yang berhubungan dengan Perikanan dan Budidaya Perairan (Akuakultur)
2.28.2017
Cara Budidaya Ikan YUMINA, Ketika Sayuran dan Ikan Tumbuh Bersama
Dalam budidaya ikan sudah barang tentu yang diinginkan adalah produksi ikan yang bagus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun tahukah anda bahwa ada cara budidaya ikan yang tidak hanya menghasilkan ikan akan tetapi juga bisa menghasilkan produk lain yaitu sayuran?
Ya, cara budidaya ikan ini dikenal dengan nama YUMINA yang merupakan kependekan dari saYUran dan MINA yang berarti ikan. Cara Budidaya ikan YUMINA ini memang tidak hanya menghasilkan ikan akan tetapi juga sayuran sebagai produk sampingannya.
Selain YUMINA adalagi cara budidaya ikan yang masih sejenis yang disebut BUMINA yang diambil dari kata BUah dan MINA. Cara budidaya ikan YUMINA dan BUMINA ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi petani pembudidaya ikan. Apalagi dalam ketidakpastian cuaca akibat global warming sering ditemui kendala dalam produksi sayuran. Sekarang ini saja kita sedang dihadapkan dengan persoalan mahalnya harga cabai akaibat produksi cabai yang kurang bagus.
Cara Budidaya ikan YUMINA dan BUMINA ina sebenarnya merupakan cara budidaya ikan tumpang sari diman dalam satu kegiatan budidaya dihasilkan dua atau leih produk. Ikan yang dipelihara dalam kolam dan sayuran atau buah yang dipelihara di atas atau pinggir kolam. Cara budidaya ikan YUMINA dan BUMINA ini mengkombinasikan pemeliharaan ikan dengan pemeliharaan buah atau sayuran sitem hidroponik.
Dalam cara budidaya ikan yumina dan bumina, tanaman dipelihara secara hidroponik, dimana tanaman tidak ditanam dalam media tanah akan tetapi lebih banyak menggunakan air secara langsung atau ditambah dengan media non tanah seperti kerikil, arang atau akar pakis. Media tanam dan akar tanaman, mendapatkan suplai air dari kolam ikan yang tentunya juga mengandung unsur hara dari kotoran ikan yang dipelihara. Dengan melewatkan air kolam ke wadah pemeliharaan tanaman, petani akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus yaitu:
- Memberikan air dan unsur hara pada tanaman. Air kolam yang mengandung kotoran ikan akan menjadi pupuk yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman sayur/buah yang dipelihara
- Menyaring air kolam menjadi lebih bersih. Media tanam dan akar tanaman akan sekaligus berfungsi sebagai filter yang menyaring air kolam sehingga air yang sudah terlewat akan memiliki kualitas air yang lebih bagus bagi pertumbuhan ikan yang dipelihara
Cara budidaya ikan yumina dan bumina ini dapat diaplikasikan dalam berbagai model wadah, baik itu akuarium maupun kolam, baik itu wadah berbentuk bulat atau persegi. Syarat utamanya tentu saja adalah ada pompa dan sumber listrik yang digunakan untuk menyedot air dari kolam dan mengalirkannya ke wadah pemeliharaan tanaman. Wadah pemeliharaan tanaman juga dapat dibuat dari berbagai bahan. baik itu ember, pipa pvc dan lain lain yang penting tentu saja ada saluran pembuangan dari wadah yang akan mengalirkan air kembali ke kolam ikan. Jadi air dari kolam disedot dengan pompa, masuk dari bagian atas wadah pemeliharaan tanaman dan keluar dari bagian bawah wadah mengalir kembali ke dalam kolam.
2.26.2017
Berbagai Cara Budidaya Ikan Lele yang Perlu Anda Ketahui
Ada berbagai cara budidaya ikan lele yang bisa anda pilih untuk dilaksanakan. Pemilihan cara budidaya ikan lele ini akan sangat tergantung pada sumber daya yang anda miliki, misalnya ketersediaan lahan dan juga permodalan.
Sebenarnya ada tiga model atau jenis usaha budidaya ikan lele yang bisa dilakukan yaitu:
- Pembenihan ikan lele
- Pembesaran ikan lele
- Pembenihan sekaligus pembesaran ikan lele
Yang akan kita bahas kali ini adalah usaha pembesaran ikan lele. Usaha pembesaran ikan lele ini relatif lebih gampang dan banyak diusahakan. Ikan lele sendiri pada dasarnya merupakan ikan yang 'bandel' yang tidak terlalu membutuhkan banyak perawatan dan relatif tahan terhadap kondisi perairan yang kurang bagus. Budidaya ikan lele bissa dilakukan dengan wadah berupa kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok bahkan dengan drum bekas juga bisa. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang bagus tentunya diperlukan kondisi lingkungan dan pakan yang juga bagus.
Berikut adalah beberapa cara budidaya ikan lele:
1. Cara Tradisional. Cara budidaya ikan lele secara tradisional umumnya dilakukan dalam kolam tanah. Cara budidaya ikan lele model ini tidak banyak memerlukan perhatian. Pemberian pakan juga dilakukan seadanya. Terkadang kolam budidaya ikan lele diletakkan tidak jauh dari jamban keluarga dan limbah dari jamban diarahkan ke kolam sebagai pakan tambahan bagi ikan lele. Cara budidaya model ini sepertinya sudah mulai ditinggalkan karena memberikan dampak psikologis yang kurang bagus terhadap pasar ikan lele. Baca juga: Cara Budidaya ikan lele, masihkah?
2. Cara budidaya ikan lele semi intensif. Cara budidaya ikan lele model ini biasanya dilakukan dalam kolam tanah, kolam tembok, maupun kolam terpal. Pembesaran ikan lele dilakukan secara terkontrol dengan pemberian pakan yang terjadwal sehingga produksi ikan lele yang dihasilkan juga lebih baik.
3. Cara budidaya ikan lele sistem tumpang sari atau budidaya ikan lele terpadu. Cara budidaya ikan lele model ini dilakukan guna mengoptimalkan usaha budidaya ikan lele yang dijalankan berbarengan dengan usaha budidaya komoditas lain. Model tumpang sari ini bisa dilakukan misalnya dengan melakukan usaha budidaya ikan lele berbarengan dengan usaha budidaya ayam, dimana kolam ikan lele berada di bawah kandang ayam. Model lainnya yaitu budidaya ikan lele yang dipadukan dengan budidaya sayuran, yang dikenal dengan yumina, dan budidaya ikan lele yang dipadukan dengan budidaya buah-buahan atau bumina. Model budidaya ikan lele terpadu ini akan memberikan manfaat ganda yaitu. Panen komoditas yang lebih banyak dan juga pemanfaatan media pemeliharaan yang lebih optimal.
4. Cara budidaya ikan lele model polikultur. Cara budidaya ikan lele model ini dilakukan dengan mengkombinasikan budidaya ikan lele dengan ikan jenis lain dalam satu kolam misalnya ikan lele dengan ikan gurame atau lele dengan ikan nila.
5. Cara budidaya ikan lele intensif. Cara budidaya ikan lele model ini dilakukan dengan melakukan budidaya ikan lele dalam kepadatan yang tinggi, sehingga hasil produksi yang dihasilkan juga lebih tinggi. Pemeliharaan dalam kepadatan tinggi tentunya memerlukan kestabilan kualitas media pemeliharaan. Teknik yang digunakan biasanya dengan metode bioflok.
Nah demikian beberapa cara budidaya ikan lele yang perlu anda ketahui. Anda bisa memilih sendiri cara budidaya ikan lele yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Salam
Lihat Daftar Isi/Peta Situs
Lihat Daftar Isi/Peta Situs
2.23.2017
Cara Budidaya Ikan Lele, Masihkah..?
Ada berbagai teknik atau cara budidaya ikan lele yang bisa dilakukan. Hal ini tergantung dari ketersediaan lahan dan fasilitas lain yang dimiliki. Pasar untuk ikan lele sendiri sebagian besar adalah untuk usaha makanan baik warung ataupun restoran
Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang prospek pasar ikan lele ataupun teknologi budidaya ikan lele karena kayaknya sudah cukup banyak yang membahasnya. Saya hanya ingin berbagi cerita yang sebenarnya masih erat kaitannya dengan cara budidaya ikan lele .
Ini sih pengalaman teman, saya lupa persisnya kapan.. yang jelas sudah cukup lama. Ceritanya teman saya ini sedang dalam perjalanan, karena sudah lapar dan memang sudah jam makan siang dia singgah di sebuah warung makan yang menyediakan menu lalapan ikan lele. Warungnya cukup asri dan di sebelahnya juga ada kolam tempat budidaya ikan lele. "Wah pasti segar segar nih ikannya" pikirnya dalam hati. Setelah makanan dihidangkan dia pun makan dengan lahap karena makanan yang disajikan emang enak dan pas buat selera makan dia.
Setelah selesai makan dan bayar makanan dia merasa pengen ke belakang sebentar. Daripada di tengah jalan berhenti lagi, dia pikir lebih baik di situ sekalian mumpung lagi berhenti. Dia pun tanya pada pemilik warung dan ditunjukkanlah lokasi kamar kecil di samping warung. Selesai buang hajat di kamar kecil dia berhenti sebentar guna melihat - lihat kolam. Terlihat ikan lele bergerombol sepertinya sedang makan dengan lahap.
Dan...seketika kepalanya pusing dan mau muntah karena saat itu dia baru sadar kalau saluran pembuangan limbah di kamar kecil itu berakhir di kolam budidaya ikan lele. Berarti yang dia makan....
Nah.. itu pengalaman seorang teman mengenai cara budidaya ikan lele. Saya tidak tahu pasti apakah saat ini masih ada petani yang menggunakan cara budidaya ikan lele seperti itu. Karena cara budidaya seperti itu meski mungkin efisien tapi potensial menurunkan pangsa pasar ikan lele.
2.22.2017
Lebih Baik Menetaskan Artemia atau Dekapsulasi?
Artemia salina banyak dipergunakan dalam budidaya perikanan khususnya dalam usaha pembenihan. Pemakaian artemia dalam budidaya ikan baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi memang lebih praktis karena tidak memerlukan waktu pemeliharaan yang lama. Kita tinggal menetaskan dan artemia bisa langsung diberikan pada benih ikan.
Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam menetaskan artemia yaitu dengan menetaskan langsung dan dengan dekapsulasi. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Lalu manakah yang mestinya kita lakukan dalam usaha budidaya ikan ini, menetaskan artemia secara langsung ataukah didekapsulasi? dan manakah yang lebih baik dari kedua cara tersebut?
Ok, kita mulai dengan kelebihan dan kekurangan masing - masing.
Kelebihan menetaskan artemia secara langsung:
1. Tidak memerlukan bahan kimia
2. Tidak ada kemungkinan terkontaminasi bahan kimia
3. Aman bagi larva dan juga pembudidaya
Kekurangan metode penetasan artemia secara langsung:
1. Waktu penetasan lebih lama
2. Kemungkinan masuknya bakteri atau parasit lebih besar
3. Jumlah nauplii yang didapat lebih sedikit
Kelebihan menetaskan artemia dengan cara dekapsulasi
1. Waktu penetasan lebih singkat
2. Lebih aman dari bakteri atau parasit
3. Jumlah nauplii yang didapat lebih banyak
Kekurangan metode penetasan artemia dengan dekapsulasi:
1. Memerlukan bahan kimia yang berarti ada tambahan biaya yang diperlukan
2. Ada kemungkinan tercemar bahan kimia jika pencucian kurang bersih
3. Ada resiko pembudidaya menghirup gas kimia.
Penggunaan bahan kimia dalam dekapsulasi membuat kista artemia lebih tipis sehingga penetasan artemia bisa dilakukan lebih cepat dan nauplii yang didapatpun akan lebih banyak. akan tetapi hal ini akan sangat tergantung pada ketepatan pemakaian bahan kimia. Kelebihan dosis atau kelamaan waktu perendaman dengan larutan chlorin bisa memberi dampak yang sebaliknya yaitu nauplii yang didapat akan lebih sedikit. Penggunaan bahan kimia berupa larutan chlorin, meski dampaknya mungkin kecil, tapi bagaimanapun ada resiko bagi pembudidaya menghirup gas dari bahan kimia yang digunakan. Tentunya hal ini bisa diminimalisir dengan menggunakan pengaman dalam bekerja misalnya dengan memakai sarung tangan dan masker. Hal ini tentunya tidak akan ditemui jika menggunakan metode penetasan secara langsung karena prosesnya lebih alami. Metode dekapsulasi diyakini dapat mengurangi kemungkinan masuknya bakteri atau parasit yang timbul pada proses penetasan artemia secara alami karena penggunaan larutan chlorin sekaligus berfungsi sebagai desinfektan. Namun dengan dekapsulasi ada juga kemungkinan bahan kimia ikut terbawa jika pencucian dilakukan kurang bersih atau dosis dan waktu pemakaian yang tidak pas (terlalu lama).
Lalu manakah yang lebih baik dari kedua metode penetasan artemia tersebut? Menetaskan secara langsung atau dekapsulasi? Jawabannya akan sangat tergantung pada kebutuhan dan keterampilan pembudidaya. Menetaskan artemia secara langsung relatif lebih aman dan mudah meski waktunya lebih lama. Kemungkinan masuknya bakteri dan parasit juga bisa diminimalisasi dengan pencucian pada akhir pemanenan atau melakukan perendaman dengan pemberian antibiotik. Dekapsulasi memerlukan ketepatan konsentrasi larutan dan waktu perendaman/pencucian agar bisa berhasil dengan baik. Metode yang tepat akan memberikan nauplii yang lebih banyak dan lebih bersih (suci hama). Jika kita bandingkan dengan sistem budidaya ikan pada umumnya. Menetaskan artemia secara langsung akan mirip dengan extensifikasi sedangkan dekapsulasi akan dekat dengan intensifikasi. Semua dengan kelebihan dan kekurangan masing - masing. Mana yang lebih baik? Silahkan anda pilih sendiri. Salam
Lihat Daftar Isi/Peta Situs untuk melihat tulisan tulisan lain yang ada di sini
Lihat Daftar Isi/Peta Situs untuk melihat tulisan tulisan lain yang ada di sini
Subscribe to:
Posts (Atom)