3.07.2017

Ruang Lingkup Akuakultur

Untuk mengetahui ruang lingkup akuakultur dapat kita lihat dari berbagai sudut pandang. Ruang lingkup akuakultur ini bisa dibagi berdasarkan kegiatan, spasial, sumber air, zonasi dan posisi wadah produksi.

1. Ruang Lingkup Akuakultur Berdasarkan Kegiatannya
Anda tentu masih ingat tentang pengertian akuakultur. Kalau lupa bisa baca lagi tentang pengertian budidaya perikanan/budidaya perairan/akuakultur.  Seperti kita ketahui orientasi akuakultur adalah untuk mendapatkan manfaat, hasil atau keuntungan. Hal ini berarti bahwa akuakultur adalah juga sebuah kegiatan bisnis, sehingga disebut juga akuabisnis (aquabusiness). Berdasarkan kegiatan yang dilakukan akuakultur atau akuabisnis ini meliputi beberapa bagian atau subsistem yaitu:
  • Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana produksi disebut juga subsistem pengadaan sarana dan prasarana produksi yang meliputi pengadaan prasarana seperti pemilihan lokasi, pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas produksi, dan pengadaan sarana produksi seperti pengadaan induk, benih, pakan, obat -obatan, peralatan dan tenaga kerja.
  • Kegiatan produksi atau subsistem proses produksi . Kegiatan produksi dalam akuakultur meliputi kegiatan mulai dari persiapan wadah budidaya, penebaran, pemberian pakan, pengelolaan lingkungan pemeliharaan, pengelolaan kesehatan hingga pemanenan
  • Kegiatan penanganan pasca panen dan pemasaran atau subsistem pasca panen dan pemasaran. Kegiatan yang dilakukan meliputi peningkatan kualitas atau mutu produk yang dihasilkan, proses pengepakan dan distribusi produk hingga ke pelayanan terhadap konsumen
  • Kegiatan pendukung atau subsistem pendukung. Kegiatan pendukung dalam akuakultur ini meliputi aspek hukum misalnya perundang - undangan dan kebijakan lainnya, aspek keangan misalnya tentang pembiayaan atau pembayaran dan juga aspek kelembagaan yang menyangkut akuakultur seperti asosiasi, koperasi, perbankan, perusahaan, lembaga birokrasi dan juga lembaga riset dan pengembangan akuakultur.
2. Ruang Lingkup Akuakultur Berdasarkan Spasial

Ruang lingkup akuakultur bisa juga dilihat berdasarkan spasial atau tempat, kedudukan atau posisi geografis pada bentang alam tempat berlangsungnya kegiatan akuakultur tersebut. Secara spasial kegiatan akuakultur meliputi kegiatan di pegunungan, perbukitan atau dataran tinggi,  dataran rendah, pantai, muara, pesisir pantai,teluk, selat, terumbu karang hingga di laut lepas.

Semua kegiatan akuakultur tersebut tentunya dapat dilaksanakan selama tersedia sumber air yang memadai. Di daerah pegunungan misalnya sumber air bisa berasal dari sungai, mata air dan danau. Di dataran rendah sumber air bisa berasal dari sungai, sumur, danau, waduk dan rawa. di pesisir pantai sumber air bisa berasal dari sungai, sumur dan laut. Kegiatan akuakultur bisa juga dilakukan di laut dangkal hingga di laut lepas.

3. Ruang Lingkup Akuakultur Berdasarkan Sumber Airnya

Jika dilihat dari sumber air yang dipergunakan, budidaya perikanan atau akuakultur terdiri dari budidaya air tawar (freshwater culture), budidaya air payau (brackishwater culture) dan budidaya air laut (mariculture). Sesuai dengan namanya budidaya air tawar tentunya menggunakan air tawar dalam kegiatan produksinya. Demikian juga dengan budidaya air payau yang menggunakan air payau dan budidaya laut yang menggunakan air laut dalam kegiatan produksinya.

Karena menggunakan sumber air yang berbeda maka masing - masing kegiatan budidaya tersebut tentunya akan memelihara komoditas yang berasal dari habitat yang airnya memiliki kesamaan dengan sumber air yang digunakan dalam produksi budidaya yang dilakukan, atau setidaknya sudah beradaptasi dengan salinitas air yang dipergunakan dalam budidaya.  Komoditas yang dipelihara pada budidaya air tawar adalah spesies yang di habitat aslinya memang hidup di air tawar seperti ikan lele, ikan gurame  dll. Demikian juga komoditas yang dipelihara pada budidaya air payau adalah spesies yang berasal dari perairan payau seperti bandeng dan udang windu. Pada budidaya laut yang dipelihara adalah spesies yang berasal dari laut seperti ikan kerapu, ikan kakap dll.

Meskipun demikian ada juga beberapa spesies yang bersifat euryhaline, yakni memiliki toleransi pada salinitas dengan kisaran yang luas. Spesies seperti ini bias dipelihara dengan menggunakan sumber air yang berbeda beda. Contohnya seperti ikan bandeng. Ikan bandeng umumnya dipelihara di tambak berair payau akan tetapi bias juga dipelihara di karamba air laut, dan juga di kolam air tawar.

4. Ruang Lingkup Akuakultur berdasarkan zonasi darat - laut.

Jika akuakultur dilihat dari zonasi darat dan laut, maka akan terlihat bahwa ada kegiatan akuakultur yang dilakukan di darat (inland aquaculture) dan kegiatan akuakultur yang dilakukan di laut (marine aquaculture). Dalam kegiatan produksinya inland aquaculture bisa saja menggunakan air tawar, air payau dan juga air laut.  Sebaliknya marine aquaculture karena dilakukan di laut maka air yang dipergunakan umumnya hanyalah air laut.

Pembagian zonasi darat-laut ini juga dikenal dalam  perikanan tangkap sehingga ada yang disebut sebagai inland fisheries atau penangkapan di perairan umum dan marine fisheries atau penangkapan ikan di laut terbuka.

5. Ruang Lingkup Akuakultur berdasarkan posisi media produksinya

Berdasarkan posisi wadah /media untuk produksi budidaya, akuakultur meliputi kegiatan budidaya yang berbasiskan daratan (land-base aquaculture) dan budidaya perikanan yang berbasiskan perairan (water-base aquaculture).

Pada budidaya perikanan yang berbasis daratan (land-base aquaculture), wadah yang dilakukan dalam budidaya perikanan berada di darat dan air yang digunakan diambil dari sumber air yang ada di dekatnya. Sumber air yang digunakan bias saja berasal dari perairan tawar seperti sungai, maupun dengan mengambil air dari laut.

Pada budidaya perikanan yang berbasis perairan (water-base aquaculture), maka wadah budidaya berada langsung di atas perairan misalnya karamba atau karamba jarring apung. Wadah budidaya ditempatkan di perairan sehingga tidak perlu usaha memindahkan air dari sumber air ke wadah budidaya. Budidaya perikanan berbasis perairan ini bias dilakukan di perairan umum yang berair tawar misalnya di danau atau sungai dan bias juga di laut terbuka.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi komentar, kritik atau saran pada form komentar yang disediakan.