7.15.2014

Plankton

Kata plankton pertama kali digunakan oleh Hensen pada tahun 1887. Dalam bidang perikanan, yang dimaksud plankton adalah jasad-jasad renik yang melayang dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit, dan selalu mengikuti arus

Banyak jenis hewan yang menghabiskan sebagian daur hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tahap larva. Plankton kelompok ini disebut meroplankton karena setelah tahap dewasa berubah menjadi bentos atau berenang bebas sebagai nekton. Plankton yang sepanjang hidupnya tetap sebagai plankton disebut kelompok Holoplankton.
  
Plankton dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: 

 
1. Fitoplankton (plankton nabati)


Fitoplankton adalah golongan plankton yang masuk dalam kelompok tumbuhan. Fitoplankton mempunyai klorofil (zat hijau daun) di dalam tubuhnya. 

Karakteristik Fitoplankton, antara lain :
  • Membentuk sejumlah besar biomassa di laut tetapi yang termasuk fitoplankton hanya terdiri dari beberapa filum saja.
  • Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik yaitu termasuk filum Chrysophyta (alga kuning-hijau) meliputi diatom dan kokolitofor
  • Terdapat beberapa jenis alga biru-hijau (Cyanophita), alga coklat (Phaeophyta) dan Dinoflagellata (Pyrophyta). 
 
2. Zooplankton 


Zooplankton adalah plankton yang termasuk dalam kelompok hewan atau binatang. Zooplankton tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) di dalam tubuhnya. Sebagaimana hewan-hewan lain, zooplankton juga tidak dapat melakukan fotosintesis atau membuat makanannya sendiri. 

Karakteristik Zooplankton, antara lain :

  • Jumlah jenis dan kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan fitoplankton.
  • Ukuran sangat beragam, dari yang sangat renik sampai yang berdiameter lebih dari 1 cm.
  • Sebagian hidup sebagai meroplankton dan sebagian hidupnya dalam bentuk plankton. 

Plankton, jika dikelompokan berdasarkan ukuran, adalah sebagai berikut: 

  1. Makroplankton, ukurannya 200-2000 mikron
  2. Mikroplankton, ukurannya 20-200 mikron
  3. Nanoplankton, ukurannya 2-20 mikron
  4. Ultra nannoplankton, ukurannya kurang dari 2 mikron.

Pada perairan bebas terkadang terjadi blooming plankton yang dapat berakibat kurang baik bagi organisme perairan. Beberapa jenis plankton ada yang bersifat toxic dan jika terdapat dalam kepadatan tinggi dapat menyebabkan kematian ikan. Kondisi ini disebut juga sebagai red tide atau Harmful algal blooms (HABs).

Blooming plankton juga dapat mengakibatkan turunnya kadar oksigen terlarut (DO) dalam perairan hingga ke batas konsentrasi yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan. 

Selain itu blooming plankton juga dapat mengakibatkan kerusakan insang pada ikan.

Lihat Peta Situs/Daftar Isi untuk melihat tulisan - tulisan lainnya

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi komentar, kritik atau saran pada form komentar yang disediakan.