9.17.2015

Dampak Pemupukan pada Kolam/Tambak

Pupuk merupakan bahan untuk meningkatkan konsentrasi nutrient tertentu dalam kolam/tambak. Dari segi bahan pembentuknya pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan bahan organik atau sisa-sisa organisme misalnya tepung bungkil biji kapas atau kotoran ayam. Pupuk anorganik adalah pupuk yang tidak terbuat dari bahan organik akan tetapi terbuat dari sintesa bahan - bahan kimia. Jenis pupuk ini misalnya NPK, TSP dan lain lain. 

Dari segi bentuknya pupuk ada yang berbentuk cair dan butiran (granular). Pupuk cair memiliki kelebihan yaitu lebih mudah terserap karena akan langsung larut sehingga dampaknya akan lebih cepat terasa dibanding dengan pupuk yang berbentuk butiran (granular). 

Pemupukan adalah pemberian atau penambahan nutrient tertentu pada media dengan menggunakan pupuk. Pemupukan pada kolam atau tambak hendaknya dilakukan dengan memperhatikan suhu dan musim. Hal ini disebabkan karena efisiensi pemupukan sangat tergantung pada lingkungan, ketersediaan cahaya dan ketersediaan air. Pemupukan dengan pupuk cair akan lebih mudah diaplikasikan karena bisa langsung digunakan. Jika pupuk yang digunakan berbentuk butiran maka pupuk mesti dilarutkan terlebih dahulu. Pemupukan akan memberikan dampak positif dalm pemeliharaan ikan di kolam/tambak. 

Pemberian pupuk pada kolam atau tambak budidaya ikan akan meningkatkan kandungan nitrogen dan fosfor sehingga merangsang pertumbuhan plankton. Fitoplankton merupakan dasar dari rantai makanan di kolam/tambak yang merupakan pakan alami bagi ikan. Fitoplankton akan menjadi makanan bagi hewan mikroskopis (zooplankton) dan insekta yang merupakan makanan bagi ikan ikan kecil. Ikan ikan kecil akhirnya menjadi makanan ikan yang berukuran lebih besar. Ketersediaan fitoplankton akan membuat rantai makanan pada kolam tetap terjaga sehingga pakan bagi ikan yang dipelihara pada kolam atau tambak juga tetap tersedia. 

Keberadaan fitoplankton pada kolam/tambak juga akan menimbulkan kekeruhan pada air. Hal ini akan menghambat penetrasi sinar matahari ke dasar kolam sehingga bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan tanaman air yang mengganggu. Pada tahap awal pemeliharaan ikan, benih ikan akan sangat membutuhkan pakan alami pada tahap awal perkembangannya. Pemupukan pada kolam/tambak akan menyebabkan pakan bagi benih ikan yang masih kecil ini tetap tersedia sehingga akan memberi dampak positif bagi tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih yang dipelihara. 

Pemupukan khususnya dengan pupuk anorganik juga bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bermanfaat dalam pencegahan timbulnya penyakit pada ikan. Pemupukan pada kolam atau tambak yang dilakukan secara tepat kemungkinan besar akan dapat meningkatkan produksi, 3-4 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan tambak/kolam yang tidak dipupuk. 

Selain dampak positif tersebut, pemupukan juga memiliki dampak negatif jika dilakukan secara tidak tepat.. Untuk itu pemupukan harus dilakukan secara tepat, untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan. Pemupukan memerlukan biaya karena itu pemupukan yang tidak efisien hendaknya tidak dilakukan. Pemupukan tidak akan efisien jika dilakukan pada saat kolam dalam keadaan keruh karena untuk pertumbuhannya plankton memerlukan sinar matahari. Pada saat kolam sedang keruh maka sinar matahari tidak akan mampu menembus ke dalam kolam. Pemupukan juga tidak perlu dilakukan jika ikan yang ditebar dalam kepadatan rendah. Pemupukan pada saat tersebut hanya akan menambah biaya operasional saja.

Pemupukan memerlukan tenaga kerja dalam pelaksanannya. Jadi perlu dihindari pemupukan yang tidak efektif. Tenaga mungkin bisa dipakai untuk kegiatan lain yang lebih produktif. Pemupukan misalnya tidak perlu dilakukan pada pemeliharaan ikan lele. Ikan lele cukup diberi pakan tambahan saja. Pada kolam air deras juga tidak perlu dilakukan pemupukan karena pupuk akan segera hanyut terbawa arus.

Pemupukan bisa juga mengakibatkan pertumbuhan dari ikan ikan liar yang tidak diharapkan, karena justru menjadi kompetotor bagi ikan yang dibudidayakan. Pemupukan hendaknya tidak dilakukan pada saat kolam atau tambak sedang penuh dengan ikan ikan liar. Kolam atau tambak bisa dibersihkan terlebih dahulu dari ikan ikan liar, atau bisa dengan cara diracun. Pemupukan bisa juga mengakibatkan blooming algae atau ganggang. Untuk itu pemupukan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan tingkat kecerahan dari kolam atau tambak.

Kesimpulannya pemupukan bisa memberi dampak positif bagi peningkatan produksi ikan di kolam atau tambak. Akan tetapi pemupukan harus dilakukan secara tepat sehingga dampak negatif pemupukan bisa dihindari.

Lihat daftar tulisan yang ada di sini di Peta Situs/Daftar Isi

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi komentar, kritik atau saran pada form komentar yang disediakan.