9.01.2010

Ikan bandeng

       Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forsskal) adalah satu diantara jenis ikan yang dapat hidup dengan toleransi salinitas yang sangat besar, sehingga daerah penyebarannya sangat Iuas yaitu di laut tropik Indo Pasifik dan dominan di sekitar Asia, meliputi perairan sekitar Burma(Myanmar), Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Di Laut Pasifik Tengah ikan bandeng menyebar disekitar kepulauan Hawaii. Daerah penyebaran di Indonesia diantaranya diperairan Timur Sumatra, pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian, Nusa Tenggara dan Bali.

Morphologi ikan bandeng
       Secara eksternal ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil dibandingkan lebar dan panjang badannya, matanya tertutup oleh selaput lendir (adipose). Sisik ikan banding yang masih hidup berwarna perak, mengkilap pada seluruh tubuhnya. Pada bagian punggungnya berwarna kehitaman atau hijau kekuningan atau kadang-kadang albino, dan bagian perutnya berwarna perak serta mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai sirip ekor. Pada ikan bandeng ukuran juvenil dan dewasa jumlah sirip dorsal II :12-14, anal II: 8 atau 9, sirip dada I: 15-16, sirip bawah I:10 atau 11 dan mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai caudal antara 75-85, dan tulang belakang berjumlah 44 ruas.

       Secara internal, dari juvenile hingga dewasa mempunyai dua ketegori antara lain (1) organ pharingeal berada dibelakang pharynx, mengarah ke ujung oesophagus, (2) bagian dinding seperti spiral diatas oesophagus. Biasanya berfungsi sebagai sensor untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Penyebaran dan Habitat ikan bandeng

Daerah penyebaran ikan Bandeng yaitu di laut tropik Indo Pasifik dan dominan didaerah Asia. Di Asia Tenggara ikan bandeng berada didaerah perairan pantai Burma, Thailand, Vietnam, Philipina, Malalysia dan Indonesia.

Secara umum penyebaran ikan bandeng tercatat berada di sebagian besar laut Hindia dan laut Pasifik kira-kira dari 40 BT-100 BB dan antara 40 LU - 40 LS. Penyebarannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti phase bulan ,pasang surut,arus air dan kelimpahan plankton

Habitat ikan bandeng
       Ikan bandeng hidup diperairan pantai, muara sungai,hamparan hutan bakau, lagoon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada diperairan littoral. Pada musim pemijaham induk ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak terlalu jauh dari pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30 m.

Kematangan kelamin

       Secara morphologi ikan bandeng dewasa masih sulit dibedakan antara jantan dan betina, baik mengenai morphologi, ukuran,warna sisik, bentuk kepala dan lain-lainnya. Namun pada bagian anal (lubang pelepasan) pada induk ikan bandeng yang matang kelamin menunjukkan bentuk anatomi yang berbeda antara ikan bandeng jantan dan ikan bandeng betina. Walaupun demikian perlu suatu pengetahuan/ketrampilan yang khusus untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama induk matang kelamin.

Menentukan kelamin jantan pada ikan bandeng
       Ikan bandeng jantan mempunyai 2 tonjolan kecil (papila) yang terbuka dibagian luarnya yaitu selaput dubur luar dan lubang pelepasan ( yang membuka pada bagian ujungnya. Didalam alat genital ikan jantan (vasa deferentia),mulai dari testes menyatu sedalam 5-10 mm dari lubang pelepasan. Lubang kencing (urinary pore) melebar kearah saluran besar dari sisi atas. Selain itu 2 lubang kecil pada sisi bagian bawah dari tonjolan urogenital yang membuka kearah ventral usus.

Menentukan kelamin betina pada ikan bandeng
       Ikan bandeng betina mempunyai 3 tonjolan kecll (papila) yang terbuka dibagian anal. Berbeda dengan ikan bandeng jantan yang mempunyai 2 tonjolan kecil. Satu lubang besar dibagian anterior adalah anus. Letaknya anus sejajar dengan genital pore. Lubang ketiga adalah lubang posterior dari genital pore berada pada ujung urogenital papila.. Dari 2 oviduct menyatu kearah saluran yang lebar yang merupakan saluran telur dan saluran tersebut berakhir di genital pore.

Lihat juga tulisan lainnya di peta situs/daftar isi blog perikanan budidaya

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi komentar, kritik atau saran pada form komentar yang disediakan.